Alhamdulillah, setelah ekian lama melakukan penantian, akhirnya diberikan kesempatan juga untuk berkunjung ke negara orang. Dan akhirnya aku bisa menginjakkan kaki di negara Gajaah Putih, satu-satunya Negara di ASEAN yang ga pernah dijajah. :)
Ndak kusangka ternyata ketika niat itu di azzamkan dengan kuat maka Allah juga akan memberikan jawaban dengan segera juga. Ndak lama dari aku buat pasport, beberapa pekan kemudian dapet informasi exchange dan alhamdulillah diterima dan berkesempatan belajar di negara orang. Terima kasih Ya Allah. Hal ini tak lain dan tak bukan juga dipengaruhi oleh kekuatan doa dan relasi. Aku baru merasakan betapa yang namanya relasi itu memang baru keliatan manfaatnya setelah sekian lama, ndak langsung memberikan efek. Terima kasih kepada semua organisasi yang pernah memberiku banyak pelajaran dan pengalaman. :)
Perjuangan yang lebih harus dilakukan, mulai dari kultur bahasa yang berbeda, makanan yang berbeda, adat istiadat yang berbeda dan habbit yang berbeda. Aku banyak belajar bahwa kalau dibandiingnkan dengan negaraku yang masih menuju maju, Indonesia masih perlu banyak belajar. Khususon buat perilaku masyarakatnya. Hal yang paling susah adalah menjadikan habbit di masyarakat. Kalau suatu kebiasaan baik sudah menjadi habbit, insyaAllah semua akan menjadi baik juga. Aku kaget ketika bertabrakan dengan orang, orang - orang disini berlomba-lomba untuk meminta maaf duluan, beda sama di Indonesia yang mungkin justru malah mengolok-olok.. Semoga bisa banyak belajar dan semoga bisa terus memberikan manfaat dan inspirasi buat orang banyak. :)
