Posted by : Unknown Rabu, 02 Juli 2014

Malam ini aku lagi ada didepan TV, lagi nonton berita, ah, media saat ini terlalu busuk dalam persepsiku, apa yang ditampilkan semuanya mengandung unsur kepentingan, mending kalau kepentingan umat, ini mah malah untuk kepentingan pribadi. Rasanya ndak adil ketika seseorang ada didunia ini hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, bukan pada keuntungan alam semesta dan khalayak banyak. Apalagi dijaman yang serba modern saat ini, kemajuan jaman bukan membuat interaksi antar sesama manunsia semakin baik, justru banyak yang terperosok kepada jurang permusuhan dan konflik, mudah terpancing amarahnya.

Ah, apalah gunanya juga kalau kita terus mengeluh, ndak akan merubah apapun, yang ada justru akan menambah beban negara ini, ah, mungkin memang aku belum bisa, iya belum bisa berbuat banyak untuk negara tercinta ini. Semoga nanti, suatu saat nanti akan ada yang bisa aku lakukan buat memberikan sumbangsih kepada negara ini. aamiin. Kadang kalau kita terus memikirkan tentang apa yang kita inginkan, memang ndak akan pernah selesai. abis keinginan ini tercapai, munculah keinginan yang itu, begitu seterusnya. Hakikatnya manusia itu ndak akan puas terhadap suatu pencapaian, kecuali dia yang memang dalam diirinya sudah tertanam ketaatan kepada sang Pencipta dengan baik sehingga dia benar benar bisa mensyukuri setiap nikmat yang telah Allah berikan.

Ramadhan kali ini belum banyak perubahan yang bisa aku lakukan, iya, aku merasa masih stagnan, sedang terseok untuk melejitkan setiap peluang untuk amal kebaikan, ya semoga bisa, insyaAllah. Namun, ada satu pengalaman yang kemudian membuat hatiku tertohok, iya belum pernah sebeumnya aku merasa seharu itu. Rasa ini muncul ketika aku berkunjung ke salah satu yayasan, Cahaya Dhuafa namanya, sebuah yayasan yang bergerak dalam bidang pendidikan, visi misinya mulia menurut aku, alasan berdirinya yayasa ini adalah karena "mereka" dak tega melihat orang-orang ndak bisa sekolah gegara ga bisa bayar. Ya, yayasan ini berupa sekolah, namun jangan dibayangkan jika sekkolah disini sama kayak sekolah sekolah yang mungkin temen-temen pernah belajar disana. Sekolah disini apa adanya, bahkan sempat beberapa kali pindah lokasi karena kontraknya abis. Sekolah yang ketika belajar langsung berpapasan dengan alam, iya dengan alam karena memang ruangan yang tersedia masih terbuka, belum ada dinding yang mumpuni.

Aku sungguh merasa terharu ketika disana "masih" ada orang - orang luar biasa yang terketuk hatinya untuk mengabdikan diri menjadi pengajar, aku tahu, materi bukan jadi orientasi utama mereka, tapi rasa berbagi, rasa peduli dengan sesama itu yang menurut aku ndak bisa dibeli dengan materi. Kegigihan dan perjuangan mereka luar biasa. aku malu, malu karena aku belum bisa berbuat seperti mereka, mereka merespon apa yang dibutuhkan masyarakat dengan tindakan, lah aku? bahkan sampe sekarang mungkin aku bisa dikatakan masih masuk dalam kategori orang yang masih mengeluh dengan kondisi bangsa ini, hanya mengeluh tanpa melakukan tindakan. Astagfirullah, Ya Rabb, semoga aku, kita, yang selama ini bisanya hanya mengeluh mengeluh dan engeluh, bisa segera sadar bahwa mengeluh tidak akan menyelesaikan permasalahan, tapi kita harus melakukan suatu tindakan, ya tindakan nyata unntuk merubah segala kondisi keterpurukan yang terjadi saat ini. Ingat kan salah satu firman Allah "Bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sampai kaum tersebut merubah dirinya sendiri". :)

Ya, semoga kita segera sadar bahwa bangsa ini butuh kita untuk bergerak dan bertindak. Bismillah.
Sambil masih ditemani seruput nikmatnya sari buah buatan yayasan Cahaya Dhuafa. Alhamdulillah. :)

Bogor, 2 Juli 2014


Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © TEGUH JATI PRASETYO - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -